Rabu, 11 Mei 2011

KIAT MENEMBUS PUBLIKASI



Oleh
Prof. Dr. Achmad Dardiri, M. Hum.


KOMPETENSI
Setelah mempelajari tulisan ini peserta TOT diharapkan mampu:
1.    Membangun networking dengan publiser KTI dalam dan luar negeri 
2.    Menentukan Kiat menembus publikasi

DESKRIPSI

Tulisan singkat ini memaparkan esensi dan kiat-kiat membangun networking dengan lembaga-lembaga penerbitan KTI, gaya dan persyaratan karya tulis ilmiah yang akan dipublikasikan, dan kiat menembus publikasi sesuai dengan jenis karya tulis. Pengetahuan tentang kiat-kiat menembus publikasi ini penting dipahami dan dikuasi peneliti, ketia akan melakukan diseminasi hasil karya ilmiahnya. Keuntungan yang dapat diambil dari hal itu adalah keberterimaan naskah penelitia oleh pengelola publikasi secara efisien, artinya tidak melalui prosedur dan rintangan yang berkepanjangan, karena sudah mengetahui lebih dahulu tentang mekanisme dan aturan yang diberlakukan.

A.   Persyaratan Karya Tulis Ilmiah yang akan Dipublikasikan
     
1.  Dari Segi Kebahasaan dan Teknik Penulisan
Secara umum, sebuah karya tulis ilmiah memiliki  kriteria penulisan yang berbeda dengan karya tulis non ilmiah. Meskipun demikian, sebaiknya karya tulis ilmiah yang akan dipublikasikan menyesuaikan dengan gaya penulisan dan persyaratan yang ditetapan oleh masing-masing penerbit.
     
2.  Dari Segi Substansi
Sebuah karya tulis ilmiah  yang akan dipublikasikan biasanya memiliki keragaman bidang ilmu atau substansi. Artinya, antara karya tulis ilmiah  yang satu dengan yang lain berbeda karena substansi atau mengenai bidang ilmu yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa seorang penulis karya tulis ilmiah harus jelas dan fokus pada bidang ilmu atau bidang kajian yang ditulisnya sesuai bidang keahliannya.

B.  Kiat Menembus Publikasi

1.    Sebuah karya tulis ilmiah yang akan dipublikasikan seharusnya sudah memenuhi persyaratan minimal sebuah karya tulis ilmiah baik dari segi kebahasaan dan teknik penulisan maupun dari segi substansi atau bidang ilmu/kajian. Artinya, tidak sekedar memenuhi persyaratan penulisan saja, melainkan juga membahas atau membicarakan suatu substansi/bidang ilmu/kajian tertentu.

2.   Pendekatan kepada pihak penerbit:

a.    Mencari publikasi yang sesuai dengan bidang ilmu penulis (jurnal ilmiah yang akan dipilih sesuai dengan bidang ilmu, atau penerbit buku yang sesuai dengan karya tulis ilmiah yang akan dipublikasikan sebagai buku)

b. Mencari informasi mengenai kriteria penulisan yang ditetapkan oleh masing-masing penerbit (a.l. jumlah minimal halaman, sistematika penulisan, cara pengutipan sumber bacaan, dan cara penulisan kepustakaan), termasuk     kelengakapan dan kesesuaian dengan format : ukuran dan jenis kertas (biasanya A4), ukuran spasi (biasanya 2 spasi), ukuran marjin kiri dan kanan, atas dan bawah, ukuran font (biasanya 12), petunjuk penomoran atas atau bawah, kanan, tengah atau kiri, batas halaman yang diijinkan, jumlah baris per halaman (biasanya 20-25 baris).

c. Menyimak gaya penyajian dan tema-tema yang disajikan dari jenis publikasi yang kita pilih, dengan cara membaca karya tulis ilmiah yang dimuat dari beberapa edisi).
d. Meminta kolega penulis sebagai (peer reveiewer), di dalam maupun di luar negeri (jika karya tulis ilmiah akan dipublikasikan di jurnal internasional) untuk membaca dan memberikan komentar  terhadap kaya tulisyang akan dimuat di suatu publikasi ilmiah, termasuk kepada “native speker” untuk menghindari pemakaian bahasa yang tidak standar.

e. Jika diperlukan melalui pendekatan informal (personal approach) kepada pihak penerbit. Ini sangat bergantung  pada kultur yang berlaku pada masing-masing penerbit. Penggunaan pendekatan ini harus hati-hati, karena boleh jadi  dapat menjadi bumerang.

f.  Untuk memenuhi etika berkomunikasi, seharusnya penulis membuat surat pengantar  yang memohon kepada redaktur untuk mempertimbangkan penerbitan karya tulis ilmiah yang diajukan.
                                                                                    

0 komentar:

Posting Komentar