Rabu, 11 Mei 2011

MANAJEMEN STRES DENGAN MODEL PENDEKATAN 3S ( TIGA “ S “ )



Oleh : Drs. RIYANTA
( Widyaiswara LPMP Kalteng )
            Stres  adalah perasaan yang menekan atau terasa tertekan yang dialami seseorang dalam menghadapi suatu masalah. Stres antara lain ditandai dengan; emosi tidak stabil, perasaan tidak senang, suka menyendiri, sulit tidur, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat atau mengalami gangguan pencernaan.
           
          Penyebab stres antara lain; beban kerja/pikiran terlalu berat, terdesak waktu, iklim di organisasi/tempat kerja kurang sehat, hasil yang diperoleh tidak sebanding/terlalu kecil, kurang istirahat, adanya konflik dengan atasan atau dengan rekan kerja, PHK, persaingan, mutasi yang mendadak maupun terjebak rutinitas yang membosankan.  
            Stres dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu; orang kaya – miskin, besar – kecil, tua – muda, laki laki  - wanita, orang yang pandai – bodoh, kurus – gemuk, manajer – buruh maupun seorang olahragawan atau bukan.
            Akibat – akibat yang ditimbulkan adanya stres;
Ø  Stres –  sakit
Akibat stres banyak hal yang serba salah dilakukan, lupa makan akhirnya  jatuh sakit
Ø  Stres – senewen
Akibat stres tingkah lakunya aneh – aneh, kadang – kadang mirip orang sakit jiwa atau setengah sakit jiwanya.
Ø  Stres – sakit – stroke
Akibat stres yang cukup berat bisa menimbulkan penyakit stroke
Ø  Stres – stroke – selesai
Akibat stres dapat menyebabkan seseorang meninggal baik secara wajar maupun tidak wajar.
            Agar stres tidak berdampak negatif maka langkah – langkah manajemen stres dengan pendekatan 3 S ( tiga “S “ ) yaitu;
§  S = Senyum
Tetaplah tersenyum meskipun terkena stres, dan anggaplah stres sebagai teman lama yang singgah sebentar karena badai pasti segera berlalu.
§  S = Sabar
Bersabarlah ketika menghadapi masalah yang pelik, karena dengan kesabaranlah persolan akan terselesaikan dengan baik bahkan sempurna. Jangan buru – buru membuat keputusan, pikirkan dengan masak – masak dan tetaplah tenang karena pasti ada jalan keluar  dari setiap masalah.

§  S = Sujud
Lakukan sujud/berserah diri  kepada Tuhan yang Maha Esa karena Tuhan tidak akan memberikan beban yang teramat berat kepada umat-Nya, pastilah umat-Nya mampu memikulnya. Dengan sujud/berserah diri mintalah petunjuk untuk menyelesaikannya. Dengan demikian Anda mampu mengendalikan stres ini lebih bermakna. Yang akhirnya Anda memiliki jiwa yang lebih kuat karena dapat lulus dari ujian stres, bahkan iman dan taqwa Anda semakin tebal sehingga pola pikir lebih cerah dan sehat.
            Apabila tiga “ S “ tersebut telah Anda amalkan maka jiwa Anda telah memiliki imunisasi/kekebalan terhadap penyakit psikologis seperti Stres yang cukup membahayakan ini. Dengan demikian Anda termasuk orang yang memiliki kepribadian dan mental baja yang kuat, tangguh dan sehat.
            Untuk tindakan yang bersifat preventif/ pencegahan agar tidak terkena stres maka;
a.      Pola hidup harus sehat dan tertur.
Menjaga kondisi fisik dan psikis dengan baik dan tertur sehingga tidak ada sesuatu yang menekan jiwanya meskipun hambatannya cukup berat, termasuk olahraga yang tertur.
b.      Pola hidup yang harmonis, serasi dan seimbang
Mempunyai kemampuan mengelola waktu dan kegiatan secara serasi/harmonis. Mampu membagi tugas dengan baik, menghargai dan toleransi kepada siapapun, rukun, damai dan santun.
            Untuk tindakan pengobatan stres dapat dilakukan;
1)      Bila masih temasuk stadium stres ringan maka lakukan;
ü  Olahraga, main game atau lari - lari kecil
ü  Mendengarkan musik kesukaan, atau melihat acara humor di TV
ü  Curhat kepada pasangan atau orang yang lebih senior
ü  Istirahat atau melakukan relaksasi ( pengendoran otot – otot )
2)      Bila masih temasuk stadium stres cukup  maka lakukan;
ü  Mengalihkan kepada kegiatan seperti merawat tanaman/bunga atau hobi yang lain, sepak bola atau berolahraga yang cukup.
ü  Sujud/sembahyang
ü  Berdoa kepada Tuhan boleh sambil menangis
3)      Bila termasuk stadium stres yang berat maka lakukan;
ü  Konsultasi kepada: dokter, psikiater, atau psikolog
ü  Konsultasi kepada pemimpin agama
ü  Tetap rajin sembahyang ( tahajud ) dan berdoa.
fflffl¶ Daftar Pustaka :
Anwar Pabu. 2005.Perilaku dan Budaya Oragnisasi.Penerbit: Refika Aditama;Bandung
  Carney J.V. Berpikir Dinamis.  Penerbit: Pionir : Bandung

0 komentar:

Posting Komentar