Rabu, 11 Mei 2011

Pengembangan Penulisan Buku Ajar Dalam Program TOT Penulisan Karya Ilmiah Widyaswara




Oleh:
Amin Yusuf
R. Gunawan S. 

KOMPETENSI
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan peserta TOT mampu:
1.    Memahami konstruksi buku sebagai bahan ajar
2.    Menguasai langkah-langkah menulis buku, baik dari segi isi maupun penataan sajian
3.    Memahami langkah-langkah mempublikasikan buku ke penerbit dan atau percetakan

PENULISAN MAKALAH




Oleh
Prof. Dr. Mukadis
Dr. Jamisten Situmorang


KOMPETENSI
Setelah mempelajari makalah ini peserta TOT diharapkan mampu:
1.    Menguasai karakteristik dan sistematika makalah
2.    Mengeksplorasi masalah, menetapkan tema, topik dan judul
3.    Menulis bagian pendahuluan
4.    Menulis bagian pembahasan
5.    Menulis bagian penutup


TEKNIK PRESENTASI




Oleh Edi Prajitno

KOMPETENSI
Setelah mengkaji makalah ini,diharapkan peserta TOT mampu:
1.    Memilih  materi/karya ilmiah untuk dipresentasikan
2.    Merancang  materi/karya ilmiah untuk dipresentasikan
3.    Menyajikan materi/karya ilmiah yang sesuai, menarik, informatif, dan komunikatif

KIAT MENEMBUS PUBLIKASI



Oleh
Prof. Dr. Achmad Dardiri, M. Hum.


KOMPETENSI
Setelah mempelajari tulisan ini peserta TOT diharapkan mampu:
1.    Membangun networking dengan publiser KTI dalam dan luar negeri 
2.    Menentukan Kiat menembus publikasi

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL



A.  Artikel Hasil Penelitian

 Sistematika Tulisan
Judul (informatif, lengkap, 5 – 15 kata).

Nama Penulis (ditulis tanpa gelar, nama lembaga di catatan ka-

           ki).

Abstrak  (pernyataan ringkas, padat ide-ide yang penting dari hasil penelitian, ditulis dalam bhs. Indonesia dan bhs.Ing-gris sebanyak 50-75 kata dari margin kiri dan kanan men-jorok ke dalam 1,2 cm).

MANAJEMEN STRES DENGAN MODEL PENDEKATAN 3S ( TIGA “ S “ )



Oleh : Drs. RIYANTA
( Widyaiswara LPMP Kalteng )
            Stres  adalah perasaan yang menekan atau terasa tertekan yang dialami seseorang dalam menghadapi suatu masalah. Stres antara lain ditandai dengan; emosi tidak stabil, perasaan tidak senang, suka menyendiri, sulit tidur, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat atau mengalami gangguan pencernaan.
           

20 Jurus Jitu Mengembangkah Sifat Keberanian Anda Untuk Meraih Sukses



Oleh : Drs. RIYANTA
( WIDYAISWARA LPMP PROP. KALTENG )
Keberanian merupakan kualitas pikiran yang memungkinkan seseorang menghadapi bahaya, kesakitan atau kesulitan tanpa rasa takut. Sifat keberanian akan mendorong seseorang untuk berusaha mencari, menemukan dan menyelidiki sesuatu yang baru serta mampu melintasi cakrawala/wahana yang lebih luas. Ada  20 jurus jitu untuk mengembangkah sifat keberanian Anda dalam meraih sukses:

IMPLIKASI REVOLUSI BELAJAR TERHADAP REFORMASI PEMBELAJARAN



Oleh : ISTI NURHAYATI, S.Pd.
 (Guru MAN Model Palangka Raya)

A. Pendahuluan
            Proses belajar pada manusia sudah terjadi sejak dahulu kala yaitu sejak manusia pertama berada di muka bumi ini. Belajar dari hal yang paling sederhana lama - lama menuju ke belajar ke hal kompleks. Belajar dari hal yang sedikit  ke hal yang banyak, dari hal konkrit ke hal yang abstrak begitu seterusnya. Karena ketekunan belajar itulah manusia menjadi pintar dan mampu menguasai berbagai ilmu pengetahuan.  Pada hakekatnya semua ilmu yang dipelajarai manusia dari dahulu hinga sekarang bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan manusia itu sendiri. Semakin banyak belajar maka akan semakin banyak pula yang belum diketahuinya. Hampir tiap detik ilmu pengethuan selalu berkembang, sehingga membuat keinginantahuan manusia untuk segera menguasai. Tidak berlebihan rasanya apabila dikatakan bahwa manusia adalah satu–satunya makhluk yang paling haus bahkan paling rakus terhadap ilmu. Marilah kita sekilas melihat jauh ke belakang tonggak–tonggak sejarah yang mampu mengubah peradaban manusia;

5 Proposisi Inti Kompetensi Guru



guru galak 5 Proposisi Inti Kompetensi GuruNational Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah merumuskan standar kompetensi bagi guru di Amerika, yang menjadi dasar bagi guru untuk mendapatkan sertifikasi guru, dengan rumusan What Teachers Should Know and Be Able to Do, didalamnya terdiri dari lima proposisi utama, yaitu:

Tips Agar Pendidik Diperlakukan Secara Terhormat



Terkait dengan upaya profesionalisme pendidik di Indonesia, Sudarwan Danim (2006) mengemukakan sebelas asumsi yang harus dipenuhi jika para pendidik benar-benar hendak ditempatkan sebagai sebuah profesi yang terhormat. Kesebelas asumsi tersebut adalah:
GURU TERHORMAT

Menggagas Evaluasi Kinerja Guru oleh Siswa



Evaluasi Kinerja Guru oleh SiswaDalam manajemen kinerja, setiap guru harus dinilai kinerjanya sehingga dapat diketahui sejauhmana proses dan hasil kerja guru yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Kendati demikian, selama ini, evaluasi kinerja guru cenderung banyak dilakukan oleh atasannya (baca: kepala sekolah atau pengawas sekolah), sementara siswa jarang dilibatkan untuk menilai kinerja gurunya.

Petunjuk Teknis Pembayaran Tunjangan Profesi Guru



Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki sertifikat pendidik. Untuk memperoleh sertifikat pendidik, guru harus mengikuti sertifikasi.
Sejak tahun 2007 telah dilaksanakan sertifikasi guru dalam jabatan terhadap 600.450 orang, dari jumlah tersebut sebagian diantaranya telah lulus dan dengan demikian dinyatakan sebagai guru profesional. Peningkatan profesionalitas guru tersebut harus diikuti dengan peningkatan kesejahteraan. Salah satu bentuk peningkatan kesejahteraan guru adalah berupa tunjangan profesi yang besarnya setara dengan satu kali gaji pokok bagi guru yang memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan lainnya.